https://bigcreate.com |
Sampai saat ini masih banyak sekali yang bingung
membedakan antara Bitcoin dan Blockchain. Bitcoin dan blockchain sebenarnya
tidaklah sama, namun sebenarnya keduanya sangat berkaitan. Di artikel sebelumnya, saya telah membahas lebih kami telah membahas lebih banyak dari sudut Bitcoin, pada artikel kali ini kami akan membahas lebih lanjut dari sisi Blockchain.
Blockchain Membuat Dunia Menjadi Desentralisasi
Selama ini sadar tidak sadar kita hidup di dunia yang
penuh dengan sistem yang terpusat. Kita bisa melihat banyak contoh tentang hal
ini, seperti pemerintahan, perbankan, perusahaan-perusahaan besar, dan pihak
ketiga lainnya yang bertindak seakan-akan sebagai pihak yang
"terpercaya". Ya, semua apa yang kita miliki secara tidak sadar bukan
kita sendiri yang mengontrolnya, namun pihak-pihak yang memiliki otoritas
tinggi dengan sistem yang tepusat. Dan sayangnya, saat kita telah memberikan
sebagian besar hak akses kita terhadap data-data pribadi pada pihak otoritas,
mereka dengan seenaknya menjual data-data kita untuk kepentingan pribadi. Dan
bahkan dengan sistem yang terpusat tersebut sangat memungkinkan terjadinya
pencurian data. Permasalahan ini merupakan permasalahan yang sudah sangat lama
belum ditemukan pemecehannya. Hingga suatu ketika datanglah Blockchain. Suatu
sistem desentralisasi yang memungkinkan setiap orang memiliki hak yang sama
atas data yang dimiliki tanpa harus melalui pihkak ketiga. Yap! Tidak lagi
terpusat!
Blockchain Bukanlah Bitcoin
Bitcoin adalah mata uang digital atau mata uang
kripto yang merupakan produk pertama yang sukses diluncurkan dari Blockchain.
Karena Bitcoin merupakan mata uang pertama yang muncul dari Blockchain maka
banyak orang yang mengira bahwa Bitcoin hanyalah satu-satunya mata uang kripto
yang ada. Padahal, mata uang kripto tak hanya bitcoin saja, saat ini sudah
lebih 1500 koin yang terdaftar di coinmarketcap.
Blockchain Sangat Aman
Keamanan data merupakan isu yang sangat penting dan
sebaiknya semua orang mulai peduli dengan hal ini. Mengapa demikian? Ya kita
bisa bayangkan bersama jika data-data pribadi kita diberikan kepada oknum-oknum
jahat maka data kita bisa disalah gunakan untuk kegiatan yang tidak bertanggung
jawab. Begitu pula dengan maraknya pembobolan bank yang dilakukan oleh hacker
secara online, pastinya hal-hal tersebut sangat merugikan kita. Dengan adanya
blockchain maka hal-hal tersebut tidak akan bisa terjadi. Sebab bila seorang
hacker yang ingin mencuri atau merubah data kita maka ia harus meretas seluruh
sistem yang saling berkaitan di blockchain. Sungguh merepotkan bila hacker
meretas ratusan hingga jaringan yang saling terhubung satu sama lain.
Blockchain Mengajarkan Untuk Bertanggung Jawab
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa Blockchain tidak dapat diretas oleh siapapun. Akan tetapi perlu diingat, risiko
kehilangan data atau mata uang kripto juga bisa terjadi di blockchain. Bukan
karena diretas, namun karena human error seperti teledor dalam menyimpan
password wallet yang berisi mata uang kripto. Di tahun 2014, ada sebuah
perusahaan exchanger yang bernama Mt. Gox mengalami bangkrut karena 850.000
bitoin hilang. Pada saat yang menduga bahwa exchanger terbesar di dunia itu
telah diretas oleh hacker, namun setelah diselidiki lebih lanjut ternyata
kehilangan ratusan ribu bitcoin yang nilainya hampir 500 juta dollar AS
diakibatkan oleh adanya celah di sistem keamanan exchange mereka bukan pada
blockchain. Sungguh disayangkan sekali ya. Oleh karena itu, bertanggung
jawablah dengan apa yang dimiliki dengan menyimpan password di tempat yang
aman. Jangan sampai orang lain tahu ya!